Sinopsis Film WAGE (Movie - 2017) merupakan film yang terlaris sepanjang masa. Selain ceritanya yang banyak mengisaratkan akan fiktif nyata, dan dengan garapan yang begitu apik dan mempesona. Ternyata mampu menarik penggemar film Sinopsis Film WAGE (Movie - 2017) . Tak heran jika keuntungan yang didapatkan tidaklah sedikit.Sang sutradara mengaku puas dengan hasil dan tanyangan perdananya yang mampu menyedot khalayak ramai. Tak hanya itu saja film Sinopsis Film WAGE (Movie - 2017) ternyata masih mampu bertengger di posisi yang aman di box office movies.
Tak hanya itu trial streamingnya bisa anda tonton disini Suara Burung , Dan mealaui web portal ini kami menyajikan pula ulasan rangkuman ceritanya. Sehingga yang belum sempat menontonya dapat membaca alur cerita dari portal web ini.Dan diharapkan merasa puas pagi penikmat film khususnya. Dan untuk lebih detailnya bisa lihat selengkapnya dibawah ini
WAGE adalah sebuah film Indonesia bergenre drama karya sutradara John De Rantau dan diproduseri oleh M.subchi Azal Tsani, Ivan Nugroho, Andy Shafik, John De Rantau. Film dengan naskah yang ditulis oleh Freddy Aryanto, Gunawan BS dibintangi oleh Rendra Bagus, T Rifnu, Prisia Nasution, Putri Ayudya, Wouter Zwerrs, Eky Lamoh, Rendra Bagus. Film ini merupakan garapan Rumah Produksi Opshid Media Untuk Indonesia Raya.
Sutradara : John De Rantau
Penulis : Freddy Aryanto, Gunawan BS
Produksi : Opshid Media Untuk Indonesia Raya
Jenis Film : Drama
Produser : M.subchi Azal Tsani, Ivan Nugroho, Andy Shafik, John De Rantau
Sinopsis Film WAGE (Movie - 2017)
Lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah simbol dan identitas bangsa semenjak mula pertama berkumandang bersamaan dengan bergemanya ikrar Sumpah Pemuda. Momentum 28 Oktober 1928 ini merupakan perwujudan dari kebangkitan kesadaran perlawanan terhadap penjajah secara nasional, yaitu kesadaran untuk melawan penjajah secara bersama-sama sebagai satu bangsa, Indonesia Raya, dan tidak lagi berbasis kedaerahan dan kesukuan maupun keagamaan. Daya pembangkit kesadaran kebangsaan yang terkandung dalam lagu Indonesia Raya dan Sumpah Pemuda, yang lahir bersamaan pada 28 Oktober 1928.
"Aku harus ikut berjuang untuk kemerdekaan bangsa ini dengan lagu dan biolaku. Untuk itu, aku pun harus terlibat langsung dalam pergerakan kemerdekaan bangsa ini". Demikianlah semangat membara dalam diri seorang Wage Supratman, laki-laki kelahiran Somongari, Purworejo, 19 Maret 1903. Somongari tidak lain adalah desa yang diyakini dibuka oleh sisa-sisa laskar pasukan Pangeran Diponegoro, perdikan yang masih terus mengobarkan semangat perlawanan terhadap penindasan penjajah. Darah pejuang itu bisa jadi memberi semangat bagi Wage Supratman ketika memutuskan untuk meninggalkan segala kemewahan yang dimilikinya di Makassar dan kembali ke Jawa.
Semangat membara itu mengantar Wage Supratman melibatkan diri secara langsung dalam pergerakan kemerdekaan di Jawa, menjadi jurnalis yang menyuarakan penderitaan rakyat kecil, memasuki ruang-ruang rapat organisasi pemuda, terlibat dalam arena pergerakan kebangsaan, dan terutama menggubah lagu-lagu perjuangan untuk menggelorakan semangat perlawanan rakyat. "Dari Barat sampai ke Timur", "Indonesia Wahai Ibuku", "Di Timur Matahari", dan "R.A. Kartini" adalah sebagian di antara lagu-lagu perjuangan gubahan Wage Supratman. Dan puncak dari segala karya lagu Wage Supratman adalah lagu kebangsaan "Indonesia Raya".
0 komentar:
Posting Komentar